Posts

Showing posts from August, 2011

Pokoknya Sambel Goreng ala Mama

Bahan + bumbu: Kerang / udang / ayam / lauk apa aja deh Bawang putih Bawang merah Lombok besar Daun jeruk Garam, gula Kecap manis Cara masak: Campur lauk dengan garam dan gula Gongsong bawang putih dan bawang merah Tambahkan lombok, daun jeruk, dan lauknya Ketika air sudah sat, tambahkan kecap manis Masak sebentar, matang deh Looks easy peasy! *Resep diajarkan oleh Mama kepada anaknya si Acne Prone Wife yang sedang merantau dan lebih sering dimasakin suami ini

Resep Sayur Kuah ala Suci

Bahan: Kaldu (ayam/daging) Potongan tahu halus Wortel Kocokan telur Sawi / Pochai Bumbu: Merica, garam, gula 1/2 sdt minyak wijen Tumisan bawang putih (cincang) dan daun prei (potong tipis) Cara masak: Didihkan kaldu Bumbui dengan merica, garam, gula Masukkan potongan tahu halus, wortel, kocokan telur Terakhir masukkan potongan sawi/pochai Tambahkan minyak wijen, tumisan bawang putih & daun prei Setelah mendidih langsung angkat supaya sayur tidak layu Selamat mencoba! *Resep diberikan oleh Suci kepada sepupunya si Acne Prone Wife yang sedang merantau ini

Eleven Hours in Brunei

Image
Between my flight from Surabaya to Dubai, I had an eleven-hour-layover in Bandar Sri Begawan, Brunei. It wasn't a lot of time but I managed to snap these few random things (click for bigger pictures): How streets and building look in Bandar Sri Begawan A traditional market by the river. We can ride on the boat, but the smell of the river was too much. The hotel where I stayed for a couple of hours. I like the logo. For lunch I went to a shabby food court next to the hotel. The sign made me pay attention to where I stepped. If you're not an Indonesian, you might not find this picture amusing. Indome - ayam - telur Indome - cornbeef Indome - mata lembu Indome - skramble Bandar Sri Begawan airport. Everyone in Gate 5 wanted to go to London. It seemed that I'm the only one heading to Dubai. Interesting things I found about Brunei: The cars are very polite. They always stop when people want to cross the street. (Unlike in Surabaya/Indone

Menuju Suami

Today I feel like writing in Indonesian. So, here it is. Akhirnya saya menyusul suami juga setelah enam bulan menjalani long-distance-marriage, setelah setahun lebih sebelumnya menjalani long-distance-pacaran. Jujur, saya merasa seperti Siti Nurbaya yang dikawinkan melalui perjodohan (untungnya tanpa paksa). Semacam akan menemui orang baru yang cuma saya kenal lewat chatting. Tapi semoga ini bisa bikin banyak sparks seperti orang baru pacaran yang lagi hot-hot nya gitu ya. Anyway , ini bukan kali pertama saya ke luar negeri, tapi jujur dodolnya mirip orang yang belum pernah naik pesawat. Sepertinya ini dikarenakan setiap kali bepergian saya tidak pernah sendiri. Dan itu membuat saya "seperti kerbau dicocok hidung," ngikut aja tanpa ngerti. Dimulai dari kelebihan beban, membongkar koper di hadapan petugas demi mengeluarkan 3kg dan gawatnya lingerie macan (haummm) pemberian teman kok paling atas *plak*. Lalu salah jalan ke sana sini (ini sih biasa buat saya). Yan