Review: Peye Guest House, Malang
Weekend lalu saya dan keluarga diundang ke pernikahan sepupu di Malang, dan diinapkan di Peye Guest House. Karena cukup terkesan dengan Guest House ini, maka saya menulis review. Semoga bisa jadi referensi buat teman-teman yang mencari Guest House di Malang ya.
Peye Guest House ini terletak di Jl. Simpang Dieng no. 1, Malang. Cukup mudah dicari sih, dia ada di dekat Plaza Dieng. Google Maps juga sangat jelas menunjukkan jalan ini.
Demikian penampakan depan Guest House-nya:
Lalu saat masuk kami disambut pengumuman ini:
Sudah diperhatikan logonya? Nah, logo ini memicu perdebatan di antara kami sekeluarga. Apakah "Peye" dibaca seperti "peyek," temennya pecel itu loh, atau dibaca "peye," seperti huruf p dan y normal, ataukah dibaca "piyik," seperti logonya yang adalah anak ayam? Eh, tapi logonya itu anak bebek atau anak ayam sih? Anyway, kami sepakat memutuskan namanya adalah "Piyik" Guest House. Sungguh sebuah misteri kenapa sebuah Guest House dinamai anak ayam.
Misteri lain adalah nama-nama kamarnya:
Saya dan suami mendapat kamar Pantry. Bayangkan. Kami tinggal di Pantry, yang ternyata adalah salah satu kamar paling mahal, karena bisa diisi tiga orang. Oke deh, nama kamarnya saya maafkan.
Yang saya suka dari Peye Guest House ini adalah karena begitu masuk kamar, kamarnya terasa bersih dan baunya segar. Kan ada tuh kamar-kamar guest house atau hotel yang bau apek. Sprei dan ranjang juga segar dan tidak ada bau aneh sama sekali. Kamar mandi pun bersih dan nyaman dengan air panas, amenities, dan handuk baru yang diganti setiap hari.
Suasana di dalam Guest House ini juga dibuat alami, cocok sekali dengan udara kota Malang yang sejuk:
Sarapan pagi juga tersedia jam 6 sampai jam 9 pagi. Di hari sebelumnya, pegawai guest house akan bertanya mau sarapan rawon, soto, atau nasi goreng. Saya paling suka sotonya. Enak! Untuk sarapan, ada dining room sederhana seperti ini:
Ada lantai duanya juga, tetapi saya tidak naik berhubung perut saya sudah semakin berat.
Eh hampir lupa, ada satu kejadianhoror serem sih. Si Adek dan Mama kan tidur di kamar Terrace. Pagi-pagi si Adek nemuin hp-nya yang lagi di-charge pindah colokan. Maka bertanyalah dia ke Mama, "Ma, Mama pindah chargerku ya?"
Mama menjawab tidak.
Lalu mereka berdua menjerit keras.
Kesimpulannya: Di samping peristiwa kepindahan charger yang sampai sekarang belum jelas duduk berdirinya itu, Peye Guest House ini boleh banget kalian intip-intip kalo lagi cari penginapan dengan biaya affordable di Malang. Ini ada websitenya untuk kontaknya dan foto-fotonya juga: www.peye.biz
Well, kalian ada rekomendasi Guest House atau Hotel lain yang juga oke di Malang? Cerita dong :)
Peye Guest House ini terletak di Jl. Simpang Dieng no. 1, Malang. Cukup mudah dicari sih, dia ada di dekat Plaza Dieng. Google Maps juga sangat jelas menunjukkan jalan ini.
Demikian penampakan depan Guest House-nya:
Peye Guest House tampak depan. Ada yang bisa baca tulisan hanacaraka di atas itu? Kami semua yang menginap sudah lupa pelajaran Bahasa Jawa. |
Lalu saat masuk kami disambut pengumuman ini:
Coba perhatikan logo Peye Guest House ini. |
Sudah diperhatikan logonya? Nah, logo ini memicu perdebatan di antara kami sekeluarga. Apakah "Peye" dibaca seperti "peyek," temennya pecel itu loh, atau dibaca "peye," seperti huruf p dan y normal, ataukah dibaca "piyik," seperti logonya yang adalah anak ayam? Eh, tapi logonya itu anak bebek atau anak ayam sih? Anyway, kami sepakat memutuskan namanya adalah "Piyik" Guest House. Sungguh sebuah misteri kenapa sebuah Guest House dinamai anak ayam.
Misteri lain adalah nama-nama kamarnya:
Coba perhatikan nama-nama kamarnya. Ada nama-nama bunga, juga ada nama pelawak. Saya tidak paham. |
Saya dan suami mendapat kamar Pantry. Bayangkan. Kami tinggal di Pantry, yang ternyata adalah salah satu kamar paling mahal, karena bisa diisi tiga orang. Oke deh, nama kamarnya saya maafkan.
Bukti kami tinggal di Pantry. |
Bagian dalam kamar Pantry. Ranjang double dan ranjang single. Foto dari website-nya si Peye. |
Yang saya suka dari Peye Guest House ini adalah karena begitu masuk kamar, kamarnya terasa bersih dan baunya segar. Kan ada tuh kamar-kamar guest house atau hotel yang bau apek. Sprei dan ranjang juga segar dan tidak ada bau aneh sama sekali. Kamar mandi pun bersih dan nyaman dengan air panas, amenities, dan handuk baru yang diganti setiap hari.
Suasana di dalam Guest House ini juga dibuat alami, cocok sekali dengan udara kota Malang yang sejuk:
Pagi-pagi begitu bangun Seakan-akan kolamnya sendiri aja. Btw, makanan ikan bisa diminta di pegawai guest house. |
Sarapan pagi juga tersedia jam 6 sampai jam 9 pagi. Di hari sebelumnya, pegawai guest house akan bertanya mau sarapan rawon, soto, atau nasi goreng. Saya paling suka sotonya. Enak! Untuk sarapan, ada dining room sederhana seperti ini:
Kita bisa makan pagi di meja-meja bulet itu. Atau bisa juga makan di pinggir kolam koi. Cozy abis. Foto dari website-nya nih. |
Tangga menuju lantai 2. Kamar "Praktek" itu bukan kamar praktek dokter ya. Itu kamar penginapan juga. |
Eh hampir lupa, ada satu kejadian
Mama menjawab tidak.
Lalu mereka berdua menjerit keras.
Kesimpulannya: Di samping peristiwa kepindahan charger yang sampai sekarang belum jelas duduk berdirinya itu, Peye Guest House ini boleh banget kalian intip-intip kalo lagi cari penginapan dengan biaya affordable di Malang. Ini ada websitenya untuk kontaknya dan foto-fotonya juga: www.peye.biz
Well, kalian ada rekomendasi Guest House atau Hotel lain yang juga oke di Malang? Cerita dong :)
Comments
Post a Comment