Saya Ingat Dulu Saya Menulis

Saya ingat dulu saya menulis. Di blog milik friendster. Yang sekarang sudah lenyap. Saya dulu menulis apa saja yang terlintas di pikiran. Saya ingat dulu tulisan-tulisan random tidak jelas agak ababil itu sampai menarik minat seorang teman baru. Yang mulai sering mengajak chatting. Di Yahoo Messenger. Yang sekarang hampir lenyap. Teman baru dari dunia yang sangat berbeda yang tidak akan saya kenal jika saya tidak menulis. Waktu itu saya heran sekaligus senang karena ada yang suka pada tulisan saya. Meskipun cuma seorang dia. Mungkin kami akan terus berteman, jika dia tidak meninggal duluan.

I didn't know about this. Can I go back to 2011?
Saya ingat dulu saya menulis bersama teman-teman. Di blog imo milik Jakarta Post. Yang sekarang sudah lenyap. Judul blog kami Antara Molen, Pentol, dan Batagor. Isinya tidak jelas. Tapi kami senang. Isinya cuma sedikit. Bisa dihitung jari. Tapi ada perasaan lega.

Saya ingat dulu saya menulis. Untuk majalah gereja. Banyak kenangan di sana. Apa yang saya tulis saya tidak ingat. Tapi menulis dalam tim sangat menyenangkan. Sangat.

Saya ingat dulu saya menulis. Di blog ini. Isi tulisan saya selalu lumayan rambling, tidak punya fokus. Tidak konsisten. Pernah juga melihat blog teman-teman yang lebih fokus dan bisa menghasilkan uang. Sepertinya menyenangkan. Tapi saya tidak sanggup sefokus itu. Alasan saya banyak. Alasan yang dibuat-buat.

Sekarang jaman visual. Instagram. Tumblr. Snapchat. Semuanya visual. Apa tulisan masih dibaca? Mungkin. Saya ingin menulis. Lagi.

Hari pertama. #NulisRandom2017.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Today the universe conspires to teach me how to forgive

He's Got the Whole World (and My World) In His Hand